![]() |
botol AQUA jaman dulu |
Selamat sore para pemirsa! Apa kabar hari ini? Apakah baik-baik saja? Mudah-mudahan mirip itu. Ada satu kejadian yang menciptakan saya ingin tersungkur, tertawa, kemudian menangis terbahak-bahak di keramaian media sosial.
Meski tolong-menolong kejadian ini sudah sangat usang sekali, sekitar dua hari yang lalu, tapi saya akan mencoba untuk mengingatnya kembali dan menuliskannya di sini, dengan cita-cita sanggup menjadi pelajaran bagi kita semua.
Kaprikornus kalau gak salah, waktu itu menjelang hari sudah mulai gelap, sepulang dari Istanbul saya menyempatkan diri mampir ke sebuah IndoAlfamart (maaf digabung, soalnya gak sempet dibaca) untuk sekedar membeli 1 bungkus jenis rokok filter.
Dikarenakan pada hari itu sama sekali tidak berniat membeli pembalut, jadi sesampainya di dalam, saya gak ngambil pembalut terlebih dahulu, tapi pribadi menuju ke kasir dan ikut bangun sebentar. Setelah itu;
"Iya mas..."
"Maaf mbak, saya bukan simas, saya Blue Band"
"Hemp,"
"Rokok djarum supernya dong mbak, yang 16 digit!"
"Sekalian sama cricketnya kakak...?"
"Oh iya"
"Mau ikut bantuan 200 rupiahnya untuk anu, anu, anu kakak?"
"Iya, mau"
"Gak apa-apa ya... dipotong..."
"Iya mbak, gak apa-apa, sebab ada banyak hal dalam hidup ini yang harus digapapain"
"hihihi"
"Ini mbak uangnya"
"Uangnya seratus ribu ya..."
"Iya"
"Terima kasih kakak..."
Seperti biasa, uang kembaliannya ditempelin di struk, kemudian pribadi saya masukan ke dalam saku celana yang dalam.
"Cricketnya, belum mbak?"
"Oh sama cricketnya, yang biasa atau yang...?"
*Astagfirulloh! Ada AQUA?
"Yang biasa aja mbak"
"Ini Rp2500"
"Piye to mbak... mbak. Mbak iki piye to? (maaf saya gak tau artinya) Makanya... sebelum kerja itu minum AQUA dulu to mbak... supaya fokus..."
Tapi alhamdulillah, dinasihatin mirip itu si mbaknya gak marah, ya sebab kan saya ngomongnya di dalam hati.
Hingga pada akhirnya, dengan berat hati, saya pun kembali mengeluarkan uang kembalian di dalam saku celana yang sudah terkunci dan membaur bersama beberapa puluh lembar kwitansi. Tak hanya itu, selain menerima kembalian dan korek gas biasa, saya juga diberi struk untuk yang ke dua kalinya...
Jika dicermati secara seksama, terkait duduk perkara cricket, pertanyaan si mbak kasir itu kalau diibaratkan akan mirip ini:
"Sekalian sama AQUA gelasnya kakak..."
Lalu kemudian bertanya lagi mirip ini:
"AQUA gelasnya mau yang AQUA atau yang...?"
Seharusnya, apabila sudah menyampaikan AQUA gelas, tidak ada lagi pertanyaan ke dua, seharusnya. Sebab, AQUA gelas itu sesuatu yang sudah sangat jelas, ialah AQUA gelas bermerek AQUA? Lain halnya jikalau sebelumnya menyampaikan air mineral, itu gres pertanyaan ke dua dibutuhkan.
Begitupun dengan cricket, sudah jelas. Cricket bukan korek gas biasa, dan korek gas biasa bukan cricket. Kenapa cricket tidak sanggup dikatakan korek gas biasa?
Karena, cricket didesain secara terstruktur, gampang dicekesin (dipantik) serta mempunyai tabrakan yang lembut, mempunyai kerikil api yang tidak gampang ngacleng (lepas), tidak mengeluarkan gas yang berbau, tekanan api stabil, tidak pernah menunjukkan kejutan yang menyenangkan (api tiba-tiba membesar mirip di korek gas biasa), tidak gampang meledak, dan lebih ringan pastinya. Kaprikornus kesimpulannya, cricket ya cricket, bukan korek gas biasa.***
Ada AQUA?
Sumber https://holidincom.blogspot.com/
Related Posts
- Tersenyum Bersama Dongeng Kabayan, Dongeng Lucu Yang Tak Lekang Oleh Waktu ilustrasi si kabayan Holidincom - Pada dikala hujan turun di isu terkini kemarau, kakek pernah bercerita kalau Kabayan itu yaitu seorang tokoh im ...
- [Dongeng Sebelum Lapar] Waspadalah! Ingat! Kejahatan terjadi bukan hanya sebab ada niat dari pelakunya, tetapi juga sebab adanya kesempatan. Waspadalah! Waspadalah! Selamat sore p ...
- Hari Nasi Kuning Nasional ilustrasi nasi kuning Tulisan ini hanyalah kenyataan belaka, jadi kalau di dalamnya ada kesamaan nama tokoh, kawasan kejadian, ataupun cerita, it ...
- Sepenggal Dongeng Prabu Siliwangi Dari Pak Kyai lukisan prabu siliwangi di keraton kasepuhan cirebon Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh. Robisrohli sodri wayasirli amri wahlul'ukdatami ...
- Mie Instan Yang Tidak Instan Beberapa kala yang lalu, ketika gelapnya malam sudah sangat larut, dan tampaknya telah memasuki waktu sepertiga malam, tiba-tiba saya terbangun ...
- Filosofi Singsireumeun Aka Kesemutan Hari ini, beberapa tahun yang lalu, langit terlihat tak ibarat biasanya, sangat gelap. Angin barat berhembus cukup kencang, menerbangkan daun ke ...