Pemeriksaan Dan Pengujian Baterai / Aki - Brosense Pemeriksaan Dan Pengujian Baterai / Aki | Brosense

Pemeriksaan Dan Pengujian Baterai / Aki

1. Pemeriksaan Secara Visual
  • Pemeriksaan pada kondisi kotak baterai untuk mengetahui apakah terdapat keretakan, mengembang atau kebocoran. Keretakan pada baterai sanggup mengakibatkan jumlah elektrolit berkurang. Jika elektrolit keluar melalui lubang yang retak dan mengenai penggalan sepeda motor sanggup mengakibatkan korosi.
  • Pemeriksaan sel baterai dari kemungkinan mengembang jawaban overcharging, terjadi kristalisasi, rontok jawaban getaran atau lantaran usia sudah renta dan kualitas baterai yang jelek.
  • Pemeriksaan korosi pada terminal baterai lantaran uap elektrolit atau panas jawaban konektor kendor atau kotor.
  • Pemeriksaan jumlah elektrolit, elektrolit berkurang sanggup disebabkan jawaban overcharging sehingga terjadi penguapan berlebihan. Jumlah elektrolit harus berada diantara level lower dan upper. Elektrolit yang kurang mengakibatkan sel baterai cepat rusak. Elektrolit berlebih mengakibatkan tumpah ketika baterai panas jawaban pengisian atau pengosongan berlebih. Jika elektrolit berkurang drastis periksa dan setel arus pengisian.
  • Pemeriksaan pada kabel jawaban menurunnya elastisitas kabel, isolator pecah dan terkelupas lantaran panas terutama pada penggalan di bersahabat terminal baterai. Kabel baterai biasa dipakai untuk mengaliri arus ke motor starter dengan arus berkisar 250-500 Ampere tergantung motor yang digunakan.
  • Pemeriksaan pada pemegang baterai, pastikan kondisi pemegang baterai dalam kondisi memegang baterai dengan berpengaruh supaya tidak terjadi goncangan berlebihan.
2. Pemeriksaan Elektrolit
Alat yang dipakai untuk mengukur berat jenis baterai yaitu hidrometer. Berat jenis baterai pada suhu 20⁰C sanggup dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel : Kondisi Berat Jenis Baterai Pada suhu 20⁰C
Kondisi baterai
Berat Jenis (kg/liter)
Tegangan Sel (Volt)
Penuh
1,27 – 1,28
2,20
Sedang
1,13 – 1, 27

Kosong
1,10 – 1,13
1,75

Langkah-langkah dalam pengukuran berat jenis elektrolit :
  • Lepas terminal negatif.
  • Lepas tutup ventilasi baterai.
  • Tempatkan pada wadah supaya tidak tercecer.
  • Masukan ujung hidrometer melalui lubang baterai.
  • Pompa hidrometer hingga elektrolit masuk ke dalam hidrometer dan pemberat terangkat.
  • Tanpa mengangkat hidrometer baca berat jenis elektrolit dan temperatur elektrolit baterai.
  • Lakukan hal yang sama untuk sel baterai yang lain
Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1⁰C. Spesifikasi berat jenis elektrolit normal ditentukan pada suhu 20⁰C. Perhatikan temperatur elektrolit ketika melaksanakan pengukuran.
Hasil pengukuran elektrolit harus dikoreksi supaya sesuai dengan berat jenis pada suhu 20⁰C, rumus yang dipakai yaitu :

S20C = St + (0,0007 x (T-20))

Dimana :
S20C = berat jenis pada suhu 20⁰C (kg/liter)
St = hasil pengukuran (kg/liter)
T = Suhu pada ketika pengukuran (⁰C)

Contoh : Jika hasil pengukuran berat jenis pada beterai yaitu 1,27 pada suhu 24⁰C, maka berat jenis baterai pada suhu 20⁰C yaitu :

S20⁰C = 1,27 + (0,0007 x (24-20))
S20⁰C = 1,2728 kg/liter

Tindakan yang diambil sehabis melaksanakan pengukuran elektrolit sanggup dilihat pada tabel berikut.

Tabel : Hasil Pengukuran Berat Jenis Baterai dan Tindakan
Hasil Pengukuran
Tindakan
≥ 1,28
Tambahkan air distilasi supaya berat jenis berkurang.
1,22-1,27
Tidak perlu tindakan.
≤ 1,21
Lakukan pengisian penuh, kalau berat jenis masih ≤ 1,21 ganti baterai.
Perbedaan berat jenis antar sel < 0,04
Tidak perlu tindakan.
Perbedaan berat jenis antar sel ≥ 0,04
Lakukan pengisian penuh, kalau berat jenis > 0,03 setel berat jenis. Bila tidak sanggup dilakukan, ganti baterai.

Pemeriksaan pada kondisi kotak baterai untuk mengetahui apakah terdapat keretakan Pemeriksaan Dan Pengujian Baterai / Aki
 
Gambar : Accu Zuur (Merah) dan Air Accu (Biru)

3. Pemeriksaan Tegangan
Gunakan multitester untuk mengukur tegangan baterai.
  • Bermuatan penuh : tegangan 13,0-13,2 Volt.
  • Bermuatan kurang : tegangan kurang dari 12,3 Volt.

Pemeriksaan pada kondisi kotak baterai untuk mengetahui apakah terdapat keretakan Pemeriksaan Dan Pengujian Baterai / Aki

Gambar : Pemeriksaan Tegangan
(sumber : Kemendikbud)

4. Pengujian Beban
Alat yang dipakai yaitu baterai load tester. Pemeriksaan dilakukan dengan cara memberi beban baterai sebesar 200A selama 15 detik.
  • Kondisi baik bila tegangan baterai lebih dari 9,6 Volt
  • Baterai perlu diisi beberapa ketika kalau tegangan < 6,5 – 9,6 Volt.
  • Ganti baterai kalau tegangan kurang dari 6,5 Volt, lantaran kemungkinan ada sel baterai yang rusak.

Sumber http://code-m2.blogspot.com/

Related Posts