Anda pasti setuju kalau busi itu menjadi salah satu komponen mesin yang rewel, artinya kalau sudah rusak biasanya menimbulkan gejala yang menyusahkan bahkan kadang bisa merembet ke komponen lainnya.
Tapi kan ada rekomendasi umur busi, biasanya kalau servis dibengkel kita akan diberi tahu apabila pemakaian busi sudah mendekati masa pakainya pihak bengkel merekomendasikan kita untuk menggantinya.
Itu benar sekali untuk busi yang normal, tapi ada beberapa kondisi yang membuat busi cepat rusak sehingga meski belum mencapai batas sudah ada gejala kerusakan.
Nah diartikel ini saya akan membagikan hal apa saja yang bisa mempengaruhi umur busi.
1. Bahan bakar yang digunakan kurang bagus
Dilansir dari Gridoto.com, Diko Oktaviano selaku Technical Support and Product Specialist NGK Busi Indonesia membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, Kualitas bahan bakar yang kurang bagus akan membuat jelaga atau kerak karbon di ruang bakar, menempel dipermukaan piston dan lama kelamaan akan menempel di busi.
Jelaga atau kerak karbon ini merupakan isolator atau bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listirk, sementara busi kita tahu sendiri bisa hidup karena listrik.
Itu artinya, kerak karbon ini bisa menghambat proses pemercikan api pada busi sehingga api busi menjadi lebih kecil.
Api busi yang kecil akan menyebabkan misfire, sehingga gejala lainnya mesin akan brebet.
Sebenarnya, apabila busi langsung dibersihkan busi masih bisa selamat. Yang jadi masalah, hal itu dibiarkan sehingga kerak tersebut benar-benar melekat dan terus menumpuk.
Kalau kerak sudah menumpuk, dibersihkan pakai apapun juga akan sangat susah sehingga busi harus diganti.
2. Air Fuel Ratio yang tidak pas
Air fuel ratio itu kadar bensin yang masuk ke ruang bakar, kadar bensin ini tidak asal disemprotkan lewat injektor tapi ada perhitungannya. Idealnya, perbandingan antara bensin dan udara adalah 1 : 14 artinya 1 molekul bensin demgan 14 molekul udara.
Kalau kurang atau lebih, itu akan berdampak pada performa mesin juga berdampak pada komponen yang ada didalam ruang bakar salah satunya bensin.
Kadar bensin yang terlalu banyak akan menyebabkan asap hitam, mungkin anda pernah lihat kebakaran pada SPBU, itu mengeluarkan asap hitam karena ada banyak sekali bahan bakar yang terbakar.
kebakaran SPBU, bogor.tribunnews.com |
Begitu pula didalam mesin, kalau kadar bensin terlalu banyak maka akan menghasilkan asap hitam. Kalau asap hitam itu melekat pada busi, maka kejadiannya sama persis dengan yang pertama, busi terselimuti kerak dan susah untuk dibersihkan sehingga perlu diganti.
Lalu apa solusinya ?
Yang pertama, gunakan bensin dengan oktane tinggi apalagi kalau mobil anda sudah injeksi. Yang kedua bersihkan filter udara dan filter bahan bakar secara rutin (bisa dengan servis rutin ke bengkel) maka busi mobil anda bisa lebih awet.
Sumber https://www.autoexpose.org/
Related Posts
- 4 Hal Yang Menyebabkan Turun Mesin Pada Mobil Anda Banyak orang yang menganggap turun mesin adalah hal yang cukup menyusahkan, memang kita tidak menurunkan mesin mobil kita sendiri melainkan kita me ...
- Berapa Biaya Tune Up Mobil Di Bengkel Umum & Resmi ?Setiap orang pasti ingin mobilnya selalu dalam kondisi prima meski mobil sudah digunakan hingga puluhan ribu kilometer. Tapi pertanyaannya, apakah ko ...
- 6 Komponen Yang Dicek Saat Tune Up Mobil InjeksiPada artikel yang lalu kita pernah membahas tata cara tune up pada mobil secara umum. Sementara sekarang ini mobil-mobil yang diproduksi sudah menggu ...
- 4 Akibat Pemakaian Oli Mesin Yang Terlalu EncerOli mesin menjadi salah satu hal yang diperhatikan dalam hal perawatan mesin kendaraan, saat kita mengganti oli mesin kendaraan umumnya kita mengikut ...
- Pembakaran Sempurna Mesin Bisa Dilihat Dari Kondisi BusiMemiliki kendaraan yang irit tapi juga bertenaga menjadi keinginan banyak orang. Tetapi, irit lebih mengarah ke penghematan yang imbasnya ada pada pe ...
- WASPADA, Ini Akibat Busi Mobil Kotor + Cara Membersihkannya Kinerja busi yang menjadi ujung tombak pengapian bisa terganggu apabila elektrodanya kotor. Elektroda yang kotor ternyata bukan hal yang bisa dikend ...