Itu adalah pemandangan yang benar-benar nyata. Ratusan beastmen berdiri meringkuk bersama, ada yang mencubit pipi mereka ada pula yang menampar wajah mereka dan ada pun yang menatap ke luar jendela dengan tak percaya. Angin menderu melewati telinga mereka dan lautan awan tak berujung menyebar di bawah mereka. Dari beberapa celah dalam tutupan awan, mereka bisa melihat tanah melaju melewati mereka dengan kecepatan yang luar biasa.
Luar biasa seperti yang mereka lihat, mereka benar-benar terbang di langit.
Terlebih lagi, mereka mengendarai pesawat artefak Hajime yang memanipulasi gravitasi, Fernir. Dia telah menempelkan gondola besar di bagian bawahnya, yang mana merupakan tempat mereka saat ini didiam. Alasan mereka mengendarai pesawat pertama dalam sejarah Tortus adalah karena peristiwa bersejarah lain yang baru saja berakhir kemarin. Semua budak Hoelscher telah dibebaskan setelah pertempuran yang kemudian dikenal sebagai "Pemberontakan Haulia" atau "The Crimson Ball" oleh orang-orang kekaisaran.
gondola = perahu kecil yang dasarnya ceper dengan satu atau lebih kabin (kamar) di tengah-tengahnya dan kedua bagian ujungnya (haluan dan buritan) lancip menjulang ke atas, digunakan untuk berpesiar di jalan-jalan air di kota Venesia; 2 kabin yang bergantung pada balon untuk penumpang atau alat-alat; 3 kabin tempat penumpang pada kereta gantung
Ayah Shea, Cam, telah memimpin Haulia dalam serangan di ibukota kekaisaran dan menjatuhkannya dalam satu malam. Dia menuntut kaisar membebaskan semua budak kekaisaran, dan para mantan budak itu sekarang menunggangi Fernir Hajime untuk kembali ke rumah Haltina.
Hajime sebenarnya sudah membuat gerbang Warp di sea of trees, jadi dia bisa memindahkan semuanya ke sana secara instan jika dia mau. Alasan dia memilih untuk tidak melakukannya, dan sebaliknya membawa Fernir ke luar ibukota adalah karena dia perlu menunjukkan seluruh emansipasi.
Emansipasi ialah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sejumlah usaha untuk mendapatkan hak politik maupun persamaan derajat, sering bagi kelompok yang tak diberi hak secara spesifik, atau secara lebih umum dalam pembahasan masalah seperti itu.
Pada dasarnya, dia ingin menekankan kepada warga Hoelscher bahwa membebaskan semua budak benar-benar adalah sesuatu yang telah diputuskan oleh dewa sendiri. Dan itu berfungsi sebagaimana mestinya. Melihat kapal terbang raksasa turun untuk membawa para beastmen pulang, membuat penduduk kekaisaran kagum.
Tentu saja Hajime hanya menggunakan nama dewa. Sebenarnya, Ehit tidak ada hubungannya dengan ini. Hajime hanya menindaklanjuti dengan prinsipnya "Ketika ragu-ragu, taruh saja semua kesalahan pada tuhan." Apakah Ehit mempermasalahkan itu bukanlah sesuatu yang secara khusus dipedulikan Hajime. Bagaimanapun, sementara itu memang membuat tontonan yang mengesankan, memindahkan Artefak serumit Fernir yg mengambil banyak konsentrasi.
"Aaah ..."
Hajime menghela nafas malas saat dia duduk di sofa. Dia tidak terlihat seperti sedang berkonsentrasi sedikit pun. Lengan dan kakinya terbentang di sofa, dan dia lebih terlihat seperti pekerja kantoran saat istirahat dari pada seseorang yang mengemudikan pesawat. Namun, fakta bahwa dia diselimuti oleh lapisan crimson mana membuatnya menjadi jelas bahwa bahkan sekarang dia masih mengeluarkan banyak energi untuk menggerakkan Fernir.
Sejujurnya, dia sebenarnya mengalami sedikit kesulitan. Semakin berat yang dimuat di Fernir, semakin sulit untuk dikemudikan. itulah yang dia katakan, sikap dia, dikombinasikan dengan fakta selalu dia dikelilingi oleh gadis-gadis cantik, membuatnya tampak seperti dia hanya menonjolkan keunggulannya kepada orang-orang.
"Oi Hajime Nagumo, bukankah kamu pikir kamu bersikap kasar, santai seperti itu di depan kaisar?"
Pintu jembatan bergeser terbuka dengan desingan mekanis, dan kaisar Hoelscher, Gahard D Hoelscher, melangkah ke dalam ruangan, menatap marah pada Hajime. Dengan Yue dan Shea di kedua sisinya, dan Kaori di belakangnya, Hajime benar-benar terlihat seperti raja yang memanjakan haremnya. Apalagi mengingat seberapa dekat mereka bertiga menempel padanya. Mereka mengklaim itu agar mereka bisa terus mengisi kembali mana, tetapi semua orang tahu mereka tidak perlu terpaku padanya untuk melakukan itu. Mempertimbangkan bahwa Hajime mengeluarkan sejumlah besar mana setiap detik, dan mengoperasikan mesin yang sangat rumit di atas itu, bisa dikatakan dia sedang berlatih dengan serius, itulah yang bisa di lihat dari semua hal ini. Benar-benar memalukan.
Baik Gahard maupun orang lain yang hadir tidak menyadari berapa banyak upaya yang dilakukan Hajime untuk menjadi lebih kuat.
"Kuharap aku bisa menjadi— Ahem, kamu seharusnya jangan bertindak tidak senonoh di depan umum, Nagumo-san."
"Liliana-sama, kamu membiarkan niatmu yang sebenarnya keluar lagi."
Putri Heiligh, Liliana SB Heiligh, dan pembantunya Helina mengikuti di belakang Gahard. Alasan dia juga datang ke Haltina adalah karena dia perlu menjadi saksi sumpah Gahard.
pada Pertempuran tempo hari bukanlah antara kekaisaran dan Verbergen, tetapi antara kekaisaran dan Haulia, itulah sebabnya Gahard perlu menuju ke Verbergen dan bersumpah dengan sumpah yang sama dengan yang ia berikan kepada Cam. Bagaimanapun, itu adalah salah satu syarat Cam.
Orang-orang lain di ruangan itu termasuk Kouki Amanogawa, Ryutarou Sakagami, Shizuku Yaegashi, Suzu Taniguchi, dan Tio, yang sedang berbaring di lantai.
berkedut senang. Alasan dia berada di lantai kali ini adalah karena dia mencoba untuk melompat ke pelukan Hajime beberapa saat yang lalu. Jijik dengan niat dari naga sesat itu, Hajime secara refleks menendangnya, lalu mencekiknya sampai dia hampir jatuh pingsan. Ketika dia tampaknya menikmatinya, tidak ada yang peduli untuk menghentikannya. Bahkan, ekspresi kegembiraannya telah menyebabkan semua orang melihatnya dengan jijik.
Mengikuti komentar Liliana, Shizuku dan yang lainnya mulai menegur Hajime juga. Tidak mau mendengarkan omelan mereka, dia dengan cepat mengganti topik pembicaraan.
"Gahard, apakah kamu selesai menjelajahi pesawatnya?"
"Ya. ini Hal gila. Aku bahkan tidak mengerti bagaimana gumpalan logam raksasa ini bisa terbang. Bagaimanapun juga, ini adalah Artefak yang kamu buat! Oi, Hajime Nagumo. Buatkan untukku juga. aku akan membayarmu sebanyak yang kamu inginkan. "
Gahard duduk di sofa di seberang Hajime, matanya dipenuhi kegembiraan. Hajime mengerutkan kening kesal.
“Aku tidak membutuhkan uang. Sudah aku istirahat dulu. Ini satu-satunya saat aku membiarkanmu mengendarai Fernir. Nikmati waktu itu sampai akhir. ”
“Ayo, jangan seperti itu. aku hanya meminta satu pesawat yang kecil. mungkin itu bisa menjadi kecil lagi. ”
"Tidak ada untungnya untukku, jadi tidak."
“Tuan, baiklah jika kamu tidak butuh uang bagaimana dengan wanita? Salah satu anak perempuanku sudah cukup umur untuk menikah. Namanya Tracy, dan dia sedikit gila bertarung, tapi dia jelas-jelas wanita yang cantik. Dia akan membuat tambahan yang bagus untuk haremmu, kan? Apa yang akan kamu lakukan?"
Gahard tampaknya berpikir Hajime adalah seorang pria playboy. Mempertimbangkan bagaimana Hajime yang dikelilingi oleh tiga gadis, itu adalah klaim yang sulit untuk disangkal. Konon, hal yang di inginkan hajime seorang gadis yg gila bertarung contohnya seperti anak Gahard. Dia memandang Gahard dengan jijik, tetapi sebelum dia bisa menolak, haremnya datang untuk membela dirinya.
“Aku akan mengubahmu menjadi abu jika kau mencoba.”
“Aku akan menghancurkanmu!”
“Itu lelucon, kan kaisar? kan? "
"Tolong jangan menempatkan Nagumo-kun dalam kategori yang sama seperti Anda, Yang Mulia."
"Sama sekali tidak! aku tidak akan mengizinkannya! Hajime-kun adalah milikku!”
Hajime mengangkat bahu dan melanjutkan. "Lalu."
"Cih, pamer ... Hm? Tunggu, perasaan aku mendengar suara Putri Liliana bercampur dengan yang lain?”
Gahard mendecakkan lidahnya, lalu tiba-tiba berbalik ke arah Liliana. Yang lain mengikuti pandangannya.
"Hah? Tentu saja tidak. kalian pasti salah mendengar. "
"Kukuku. Kalau dipikir-pikir, Anda mengabaikan Baius sepenuhnya selama di ballroom. Meskipun kamu tampaknya menikmati diri sendiri menari dengannya. Hei, Hajime Nagumo. Seberapa cepat kamu bekerja? Bahkan aku bosan melihat semua orang jatuh cinta padamu. ”
“A-A-A-A-Apa yang kau katakan, Yang Mulia !? N-Nagumo-san dan aku tidak memiliki hubungan seperti itu. Benar kan, Nagumo-san? ”
"Ya. Neraka akan membeku sebelum itu terjadi. "
"Kamu tidak harus berterus terang tentang itu ..." Bahu Liliana merosot. Dia dengan cemberut memalingkan muka, membuatnya jelas bahwa dia tidak menentang gagasan untuk menjadi kekasih Hajime. Padahal, semua orang yang melihat tariannya di pesta dansa sudah tahu bahwa dia terpikat padanya.
Tentunya, Hajime juga tidak lupa. Namun dia membalas perkataannya tanpa ampun. Yue dan yang lainnya memberikan pandangan simpatik pada Liliana, lalu pandangan beralih pada hajime.
“Kenapa kalian semua menatapku seperti itu? Selain itu, sang putri sudah bertunangan. Maksudku, tunangannya dipenggal, tapi dia masih harus menikah dengan seseorang dari kekaisaran, kan? Gahard hanya akan menemukan pangeran lain untuk dinikahinya. ”
"Oh, tentang itu ..."
Liliana terhenti, dan Gahard menoleh ke Hajime dengan ekspresi pahit.
“Sejujurnya, keluargaku tidak dalam posisi untuk membuat ikatan politik yang benar
sekarang. Kami agak sibuk berurusan dengan kalung terkutuk ini yang akan membunuh kami jika kami melanggar sumpah. ”
Dia menunjuk ke batu delima yang tergantung di lehernya. Kalung Sumpah adalah artefak yang memaksa pemakainya untuk mematuhi sumpah yang mereka buat. Itu mengukir sumpah ke dalam jiwa mereka, jadi setiap upaya untuk mengingkari janjinya atau melepas kalung itu menyebabkan mereka menjadi gila dan mati.
“Menurut kontrak kami, jika rakyatku mencoba menyerang para beastmen, mereka tidak akan kehilangan nyawa selama kami menghukum mereka karena itu. Tapi hal tersebut tidak mengubah fakta bahwa seluruh kekaisaran disandera. aku perlu melakukan perubahan radikal pada pemerintah dan mulai menjatuhkan hukuman ketat pada rakyatku. Selain itu, kami masih harus memberi tahu seluruh kekaisaran tentang kebijakan baru kami dan menemukan cara untuk membebaskan semua budak yang tersisa. aku dan keluargaku terlalu sibuk untuk memikirkan tentang pernikahan. ” Gahard bersandar di kursinya dan menggaruk kepalanya.
"Dan itu tidak seperti aku bisa menikahkan sang putri dengan seseorang yang mungkin mati kapan saja. Selain itu, tanpa budak kami kehilangan pasokan tenaga kerja terbesar kami. Pidato mu mungkin berhasil di ibukota, tapi aku jamin kota-kota lain akan kerusuhan. para Prajurit akan sibuk mengendalikan kekaisaran, jadi kita tidak akan bisa mengirim bala bantuan ke kerajaan. Jika ada bantuan kami yang membutuhkannya sekarang. ”
"Begitu ya, Jadi pada dasarnya, sang putri tidak akan menikah lagi. "
"Kurang lebih. Setelah semuanya tenang dan keluarga kekaisaran tidak memiliki masalah apapun lagi, Pangeran Lundel mungkin akan cukup tua sehingga lebih baik memberinya salah satu putriku untuk memperkuat aliansi kita. ”
Hajime dan yang lainnya mengangguk mengerti. Kebetulan, alasan keluarga Gahard bersedia untuk mengikuti dengan patuh adalah karena salah satu kerabatnya telah mencoba melepas kalung mereka sebelumnya. Seperti yang diharapkan, mereka menjadi gila, mengamuk di sekitar istana selama beberapa menit, lalu jatuh lemas, seperti boneka dengan tali yang dipotong.
"Luar biasa, Lily!"
"Ya ... aku tidak tahu apakah kamu akan bisa menikah dengan seseorang yang benar-benar kamu cintai sekarang, tapi setidaknya kamu telah memiliki waktu sendiri."
"Ya! Bukankah itu hebat, Lily !? ”
Kouki, Shizuku, dan Kaori semua berkata dengan penuh semangat. Bahkan Yue dan yang lainnya memberi selamat Liliana atas pertunangannya dibatalkan.
"Te-Terima kasih," jawab Liliana dengan canggung. Sementara dia senang dia tidak harus menikah dengan Baius lagi, ayahnya duduk di depannya, dan Baius sendiri telah dipenggal pada malam sebelumnya. Tetap saja, dia senang dia tidak harus berurusan dengan pria yang mencoba memperkosanya lagi. Biasanya dia menyembunyikan perasaannya, tapi kali ini dia membiarkan kebahagiaannya muncul. Bahkan Gahard tidak bisa menahan senyum.
“Bagaimanapun, begitulah adanya. Jadi Putri Liliana bebas untuk melakukan apa yang dia mau.
Hajime Nagumo. Jika Anda benar-benar menginginkannya, aku akan menggunakan otoritas aku sebagai kaisar untuk mewujudkannya. "
“Apa !? Yang Mulia, apa yang Anda katakan !? A-aku tidak ... ” kaget, Liliana meminta bantuan kepada pembantunya.
"Ini adalah kesempatanmu, Putri! Jadikan dia milikmu!” Jawabnya bersemangat. Tidak memperhatikan tatapan berbahaya Yue, Liliana menatap dengan malu-malu kepada Hajime. Rona pipinya sedikit memerah memberikannya rasa manis yang sempurna. Tentu saja, Hajime tidak terganggu olehnya sedikit pun. Pesonanya tidak melakukan apa pun untuk menggoyahkannya, dan dia dengan santai kembali ke Gahard.
"Dan sebagai balasannya kamu ingin aku membuatkanmu sebuah pesawat, kan? Berapa kali aku harus mengatakannya, tidak ada manfaatnya bagiku. Bahkan, aku tidak akan mengalah dalam pertukaran seperti itu. "
"Apa artinya itu, Nagumo-san !?" teriak Liliana.
Hajime mengabaikannya. Terkejut, Gahard Menjawab.
“Ayo, kita berbicara tentang putri kerajaan di sini! Bagaimana kamu bisa menyebut dirimu pria jika kamu tidak menginginkannya !? ”
“Jangan gabungkan aku denganmu. aku tidak mencoba mengumpulkan sekelompok gadis di sini. Jika ada, fakta bahwa dia seorang putri akan membuat segalanya lebih menyedihkan. ”
“Heeey, disini! aku masih di sini, loh! Tolong berhenti berbicara tentang aku seperti aku tidak ada di dalam ruangan! dan Dengarkan aku!"
Liliana melambaikan tangannya di udara, berusaha mengingatkan orang-orang bahwa dia ada disana.
Sayangnya, dia masih diabaikan.
"Kamu benar-benar tidak tertarik pada otoritas, ya? Atau mungkin kamu hanya tidak tertarik pada sang putri. ”
"Keduanya."
“Oke oke, aku mengerti, kamu mengabaikan aku. aku tidak cukup penting bagi siapa pun untuk mendengarkan. Kurasa itu karena kamu tidak tertarik padaku, ya ... sniffle (note: suara orang yg nangkis sambil bicara) ... Meskipun aku sang putri ... "Air mata membasahi pipi Liliana dan harapan menghilang dari matanya.
"Liliana-sama ... yang malang ..."
"Lily ... Meskipun kau adalah putri. aku minta maaf..."
“L-Lily! aku akan mendengarkanmu! Tolong, bersemangatlah!” Helina mengusap matanya dengan saputangan sementara Shizuku dan Kouki mencoba menghiburnya.
Hajime memperhatikan mereka dari sudut matanya sambil secara bersamaan memantau reaksi Gahard. Melihat dia tidak berniat menyerah, Hajime menghela nafas dan berbicara.
“Saat ini, tidak ada yang kuinginkan jadi menyerah saja. Mungkin nanti kamu akan menemukan sesuatu yang bisa kamu gunakan sebagai alat tawar-menawar ... jadi tunggu saja sampai mereka. . . . ”
“Nnngh, apa benar tidak ada yang kamu inginkan? Tidak ada yang bisa aku lakukan untukmu? Katakan padaku yg sebenarnya. Semua manusia menginginkan sesuatu. Satu-satunya orang yang mengatakan tidak menginginkan apa pun telah berhenti menjadi manusia, atau merencanakan sesuatu. dikemudian lagi, aku berfikir kamu seorang iblis. "
“apa kau ingin berkelahi? well, Kurasa aku mengerti maksudmu. Tapi..."
Hajime memeluk Yue dan Shea.
“Seperti yang kau lihat, semua yang aku inginkan sudah ada di tanganku. Apa lagi yang bisa aku minta? ”
Jadi berhentilah membuang-buang waktu mu untuk mencoba bernegosiasi. Yue meringkuk ke Hajime, sementara Shea masih kaget dengan fakta bahwa Hajime telah memeluknya sama erat seperti dia memeluk Yue. Sedetik kemudian, telinga dan ekornya mulai bergerak-gerak dengan gembira, dan dia memeluk Hajime kembali. Matanya bertemu mata Yue dan keduanya tertawa cekikikan satu sama lain.
“Ah, jadi begitu ya. Cih, aku tidak tahan melihat godaan ini. Aku akan pergi ke geladak untuk mencari udara segar ... ”
Gahard berdiri dengan gusar kesal dan berjalan pergi. Hajime sekali lagi bersandar ke sofa dan kembali terlihat seolah dia tidak melakukan apa-apa. Shizuku dan Suzu melirik sekilas padanya, sementara Kouki dan Ryutarou tidak bisa menatapnya. Menggoda begitu terbuka telah membuat suasana agak canggung. Itu tidak membantu bahwa Liliana menatap langit-langit dengan mata mati. Namun, gadis yang berdiri di belakang Hajime dan yang di kakinya tidak terpengaruh oleh suasana yang tidak nyaman.
“Uuu, kenapa hanya Yue dan Shea !? H-Hei Hajime-kun, ketika kamu mengatakan semua yang kamu inginkan sudah ada di tanganmu, maksudmu secara kiasan, kan? Bukan hanya Yue dan Shea yang kau pedulikan, kan? ”
"M-Master. aku mengerti itu permintaan aneh untuk membuat momen setelah ditendang oleh mu, tetapi apakah kamu mau memeluku juga? aku juga ingin berada di pelukan mu ... "
Kaori memeluk Hajime dari belakang sementara Tio mengangkat dirinya dari tanah dan memohon. Yue mengangkat kepalanya dari dada Hajime, memandang mereka berdua, dan berkata, "Sayang sekali."
"A-Apa artinya itu !?"
“Apa !? Aku tidak bisa membiarkan hal itu seolah-olah tanpa Perlawanan, Yue! ”
Kaori dan Tio marah mendengar ucapan Yue. Yue memiringkan kepalanya dan meletakkan jari di dagunya, berpikir. Kemudian dia menunjuk dirinya sendiri dan Shea.
"Winner."
Lalu dia menunjuk ke Kaori dan Tio. "Losers."
Dia kemudian kembali bersembunyi pada dada Hajime. Pada saat itulah Kaori membentak.
"Fufufufu ... Kamu aneh, Yue. Terkadang kamu mengatakan hal-hal yang adil tidak masuk akal ... Apakah kamu memukul kepalamu seindiri di suatu tempat? "
Kaori bergerak mondar mandir dan kemudian sword-wielding demonnya menyala untuk hidup di belakangnya dalam kesibukan angin dan salju.
“Memang, tampaknya ada yang salah dengan Yue. itu Adalah tanggung jawab kita untuk mengoreksinya, Kaori. ”
Tio terhuyung berdiri. Seekor naga hitam melayang-layang dalam aura pitch mengembangkan sayapnya dan meraung di belakangnya.
"Dan ada satu cara sederhana untuk melakukan itu."
"Memang, ketika ada sesuatu yang rusak ..."
"Kau memperbaikinya ke bentuk semula!"
"Kita harus mengalahkannya menjadi bentuk semula!"
Semangat bertarung mulai mengalir keluar dari mereka berdua. Kouki, Ryutarou, dan Suzu saling berpelukan erat, takut akan tekanan yang dipancarkan Kaori dan Tio.
"A-Apa itu benar-benar Kaori?" Gumam Kouki.
Yue sekali lagi mengangkat kepalanya dari dada Hajime dan tersenyum sinis pada mereka berdua.
"Jangan lakukan itu. kalian tahu bahwa kalian tidak memiliki peluang menang jika aku serius, bukan? ”
Itu benar-benar membuat mereka jengkel mendengar ungkapan yang akrab itu keluar dari mulut Yue.
"Ayo!" "Aku ingin mencobanya!" Seperti yang diharapkan, tak satu pun dari mereka yang mundur.
"Mmm, kalian paling payah"
Yue bahkan memancing mereka lebih jauh. Awan gelap terbentuk di belakangnya, dan naga petir khasnya muncul yang melengkapi mereka bertiga.
"T-Tunggu, kalian bertiga! Tenang! Dan Nagumo-kun, jangan hanya duduk di sana, bantu aku hentikan mereka! ”
Shizuku mati-matian berusaha menengahi di antara mereka. Sayangnya, meskipun mereka seharusnya hanya ilusi, tekanan dari iblis, naga hitam, dan naga petir terlalu nyata. Dia mundur dan mencari bantuan ke Hajime. Namun, tanggapan Hajime tidak terlalu menjanjikan.
"Tidak bisa, Terlalu lelah..."
Dia tenggelam lebih dalam ke sofa. Dia jelas tidak akan bergerak. Pertama, perkelahian seperti ini adalah kejadian sehari-hari. Begitulah cara mereka bertiga berkomunikasi. Karena itu mengapa Hajime tidak terlalu keberatan.
"K-Kamu sedikit malas—"
Shizuku, yang tidak mengetahui rahasia, latar belakang perkelahian mereka, marah pada jawabannya. Saat itu, salah satu pejuang meminta bantuannya.
“Shizuku-chan, aku akan menyerahkan vanguard padamu!”
“Apa !? Kenapa aku harus terlibat dalam masalah ini !? ”
Vanguard = barisan depan?
Jadi, Shizuku dengan lancar bergabung ke dalam pertengkaran mereka. Melihat bahwa Kaori telah meminta bala bantuan, Tio memutuskan untuk mencari bala bantuannya sendiri.
"Ayo, Putri. Kami akan berperang bersama! Anda adalah master sihir penghalang, bukan? aku sangat membutuhkan bantuan mu dan Suzu! "
“Tunggu, kamu mau aku !? Kenapa !? ” “Apa kau baru saja memasukkanku !? ”
Naga mesum itu meraih gadis yang menangis itu dan menyeret mereka ke medan pertempuran menggunakan kekuatan mengerikannya. Dia tampak seperti seorang ibu yang mendisiplinkan anak-anaknya.
"Meskipun aku sang putri ... tidak ada yang mendengarkanku ..." Liliana bergumam sedih. Dia mencari pembantunya untuk diselamatkan, tetapi Helina hanya mendukungnya.
“Pergi untuk itu, Liliana-sama! Ini adalah kesempatanmu untuk menjadikan dirimu istrinya! ”
Tampaknya bahkan pelayannya tidak memahaminya. Liliana sekali lagi kembali melihat langit-langit dengan mata mati .. Suzu, juga, memohon bantuan Kouki dan Ryutarou, tetapi mereka berdua dengan canggung mengalihkan pandangan mereka. Mereka tidak ingin menjadi penengah untuk perkelahian antara gadis gadis ini. Lagipula itu tidak akan membuat cowok untuk ikut campur.
“Apa kau benar-benar meninggalkanku !? Kamu bukan!? aku tidak akan melupakan ini! "
Suzu yang malang ditakdirkan untuk nasib yang sama dengan Liliana.
"Shea, jadilah vanguard."
"Roger! aku tidak akan membiarkan siapa pun mendekatimu, Yue-san! akuakan mengubah mereka semua menjadi daging cincang! "
Shea bersiap untuk pergi. Telinga kelincinya berdiri tegak dan bibirnya melengkung membentuk senyum yang tak kenal takut. Dia memukul tinjunya bersama-sama, menyebabkan usara gelombang kejut ke luar. Yue tersenyum pada Hajime, seperti seorang istri tersenyum pada suaminya sebelum berbaris untuk berperang. Bukankah ini terbalik?
"Aku akan pergi, Hajime. Sudah waktunya untuk mengajar mereka tentang perbedaan di antara kita. "
" Ya, bersenang-senanglah. Jangan merusak apa pun. "
"Maukah kamu memberiku hadiah saat aku kembali?"
"Ya, jadi jangan terlalu lama."
"Baik..."
Pertukaran kecil mereka membuat Kaori dan Tio semakin marah. Mereka sulit menahan nafsu membunuh mereka. Kelompok itu keluar dari jembatan, membawa mereka yang tidak mau ikut. Di atas awan, cuaca yang selalu cerah. Yang menjadikan setiap hari menjadi baik untuk bertarung. Tak lama, suara gemuruh guntur dan nafas yang meledak bisa terdengar di luar.
Kouki dan Ryutarou sama-sama melompat setiap kali ada ledakan. Apakah tidak apa-apa mereka melakukan hal itu?
"Mereka terdengar seperti sedang bersenang-senang."
Namun, Hajime tetap sama sekali tidak peduli.
"Kamu baik-baik saja bahkan setelah mendengar semua itu !? Ngh, jadi ini perbedaan antara aku dan Nagumo. ”
“Uhh, kurasa tidak cukup. Tenanglah, Kouki. "
Kouki menggertakkan giginya, frustrasi karena sedang bekerja sementara Hajime terus berbaring di sofa. Sementara itu, Ryutarou hanya menghela nafas. Suaranya terbawa melalui jembatan yang telah dikosongkan dari semua kecuali orang-orang itu.