Test Mini Sound System - Brosense Test Mini Sound System | Brosense

Test Mini Sound System

Berawal dari kesalahan saya dalam membeli Speaker, jadinya saya mulai memahami bagaimana merancang power dan penempatan untuk speaker yang sudah terlanjur terbeli ini.

Jujur saja, ini hanya sekedar hobi, namun sayangnya saya tidak mempunyai wawasan dalam dunia elekronik menyerupai ini.

Kaprikornus modalnya hanya Nekat dan Solder. Jika kalian juga mempunyai hobi dan minim wawasan juga menyerupai saya, sudah saya pastikan, tidak akan sedikit biaya yang harus kita korbankan untuk mencapai titik kepuasan. Tapi yang pasti, mencoba sendiri tanpa di gurui, kalau berhasil, nilainya sungguh tidak terharga guys..

Kesalahan yang saya lakukan adalah, Saya membeli 2 Subwoofer Double Coil yang masing-masing Coilnya berdaya 150w RMS dengan impedansi 4ohm. Selain itu saya juga membeli 2 Speaker lain yakni ACR 1230 Special new yang berdaya 500w Max. dengan impedansi 8 ohm. Saya menciptakan dua box yang masing-masing boxnya berisi Satu Subwoofer, Satu ACR dan 2 Tweeter dengan sistem Parallel. Semua ini saya suplai memakai power Blazer ST pro 1000w. Hasilnya, Bulu kuduk rasanya bangun guys, tapi sayangnya setiap satu jam MCB jatuh melulu dan ampli rasanya sangat panas. Box ampli saja sudah sangat panas apalagi kitnya.

Saya sudah bertanya-tanya melalui blog dan lembaga terkait tapi hasilnya tidak memuaskan. Saya sudah bertanya apa sebaiknya subwoofer di seri dahulu sebelum di paralel dengan speaker lainnya (ACR dan Tweeter). Namun balasan yang saya dapatkan adalah, pemasangan saya sudah benar, itu hanya terjadi alasannya ialah power kurang suplai (trafonya kecil, Begitulah jawabannya).

Saya juga sudah bertanya, berapa sih total impedansi kalau pengkabelannya menyerupai ini, namun sayangnya tidak ada balasan yang pasti. Akhirnya saya tetapkan untuk berguru sendiri mengenai impedansi sampai jadinya semua itu saya tuliskan pada kategori Impedansi Speaker.

Maka dari sana lah tertangkap tangan kalau kit power yang saya gunakan sudah OVERLOAD. Jika Subwoofer di gabung (paralel) dengan ACR saja total impedansinya saja sudah 1,6 Ohm belum lagi di tambah dua tweeternya.

Karena saya masih menyimpan power usang yakni Sukhoi 2x300w (produksi Bell Lama) yang waktu itu rusak sehingga saya tetapkan untuk membeli Blazer St Pro. Entah bagaimana ceritanya tu Sukhoi sembuh kembali, padahal ketika insiden asapnya udah mengepul sejadi-jadinya. Kaprikornus lah Sukhoi cacat ini untuk menghandel 2 subwoofer doble coil yang jadinya saya tambahkan satu tweeter sebagai pelengkap.

Beberapa waktu kemudian saya bereksperimen lagi dengan box speaker, terang ini hanya mengandalkan teori saya saja dan tentunya jauh dari rumus para pakarnya.

Berikut Penampakannya,


Maaf kalau kualitas Audio maupun video kurang bagus. Ini alasannya ialah rekamannya hanya mengandalkan kamera ponsel lama.

Yang saya gunakan pada Video ini adalah.
1. Laptop
2. Tone control memakai kit MACHINTOSH PLUS dengan box BELL CX-54
3. Equalizer memakai Kit dan box BELL E-21
4. Untuk Blazer St pro 2x500w saya memakai box BELL M-270
5. Untuk Sukhoi 2x300w saya memakai box BELL MK-200
6. Untuk Sub saya memakai 2 buah Speaker Pegasus 12 Inchi Double Coil @150w 4ohm
7. Untuk Midle saya memakai 2 buah Speaker ACR 1230 Special New @500w (Rencananya di tambah 2 buah lagi supaya pas)
8. Untuk High saya memakai 2 buah Tweeter ACR

Keuntungannya,
Sekarang saya sanggup dengan leluasa mempunyai ampli yang akan di gunakan, ACR untuk Midle-midle-an dan Subwoofer untuk Low-low-an. Di pakai sekalian juga oke.

ACR 1230 berjalan di rentang 45 Hz – 17.6 KHz. Untuk sedikit bass (indoor), 45 HZ saya pikir sudah cukup, sementara untuk tweter pun tidak di perlukan alasannya ialah Speaker ini sanggup memproduksi bunyi sampai frekuensi 17.6 KHz. Karena Blazer saya tampaknya masih kelebihan tenaga, makanya saya berencana untuk menambah 2 speaker ini lagi.

Related Posts