Bunyi kasar pada mesin apalagi mesin-mesin mobil sekarang itu bisa mengindikasikan adanya suatu masalah. Bisa menunjukan adanya kerusakan komponen atau hanya tanda bahwa mesin perlu di service.
Karena ketika mesin mobil sudah lama tidak diservice, maka akan menimbulkan beberapa tanda seperti performa turun dan suara mesin yang agak kasar.
Oleh sebab itu jangan anggap remeh apabila terdengar suara-suara yang tidak biasanya pada mobil seperti suara kasar yang muncul saat suhu mesin panas.
Lalu apa saja hal yang menyebabkan suara mesin kasar saat panas ?
1. Bunyi berasal dari bearing pada mesin
Didalam mesin terdapat ratusan bearing, bearing sendiri merupakan bantalan antara dua komponen yang saling bergesekan. Karena didalam mesin terdapat banyak sekali komponen yang bergesekan maka bearing ini juga ada banyak.
Saat mesin panas, bearing akan sedikit memuai. Tapi kalau kondisi bearing masih mulus, itu tidak masalah. Kalau kondisi bearing ada baret atau sudah aus, pemuaian ini menyebabkan bearing bunyi.
Bunyinya sendiri memang tidak terlalu terdengar tapi karena ada banyak bearing pada mesin serta putaran mesin yang tinggi maka bunyi itu akan terdengar juga.
Umumnya masalah bearing aus atau baret disebabkan karena oli tidak pernah diganti, kotoran yang terbawa pada aliran oli yang bisa membuat bearing baret sehingga menjadi aus. Jadi kalau menemui kondisi ini jangan lupa mengganti oli beserta filter olinya. Untuk bearing-bearing yang sudah aus harus diganti.
2. Klep yang terlalu rapat
Klep atau katup mesin memiliki jarak sekitar 0,2 – 0,3 mm setiap klep. Jarak ini berfungsi sebagai jarak toleransi saat klep memuai. Dengan kata lain, saat suhu mesin panas celah tersebut bisa lebih kecil.
Masalah klep memang rumit, kalau klep terlalu longgar akan menimbulkan bunyi kletek-kletek. Tapi kalau terlalu rapat mesin bisa bergetar dan menimbulkan suara kasar saat suhunya mulai panas. Karena klep ini terletak di kepala silinder, bunyi kasar pada mesin juga akan terdengar cukup jelas.
Solusinya anda hanya tinggal melakukan penyetelan celah katup menggunakan obeng dan kunci ring. Namun untuk mobil-mobil yang sudah menggunakan setelan otomatis atau HLA, maka tidak perlu distel. Melainkan hanya dibersihkan saja, kemungkinan ada kotoran yang mengganjal pada mekanisme HLA.
3. Bunyi akibat knocking
Knocking terjadi akibat pembakaran yang kurang sempurna, masalah knocking ini memang sebagian besar disebabkan karena faktor bensin yang nilai oktanenya kurang. namun bukan Cuma itu, knocking juga bisa muncul karena ruang bakar yang kotor.
Dan knocking muncul saat suhu mesin panas.
Suara knocking ini mirip ketukan palu dengan logam dengan interval tertentu. Jadi kalau anda menemui suara ketukan ini saat mesin panas, itu menjadi tanda bahwa mesin perlu di tune up dan kedua koreksi bensinnya apa menggunakan oktane rendah atau tinggi.
Tips dari kami, untuk bahan bakar sesuaikan bensin dengan tekanan kompresi mesin. Kalau tekanan kompresi diatas 10,5 lebih baik gunakan bensin dengan oktane 92 keatas seperti Pertamax.
4. Oli yang terlalu encer
Saat membeli oli mesin ada banyak pilihan terutama pilihan gradenya, ada oli 10W-40 ada oli 0W-20. Semakin kecil nilainya, maka oli menjadi lebih encer.
Masalahnya tidak semua mesin cocok menggunakan oli encer, hanya mesin-mesin sekarang yang memiliki tingkat presisi super tinggi yang cocok menggunakan oli encer.
Sementara untuk mesin mobil yang sudah berumur lebih dari 5 tahun, akan lebih baik menggunakan oli yang tidak terlalu encer (minimal 10W).
Dampak dari oli yang terlalu encer ini akan menimbulkan suara kasar pada mesin.
Selain dari faktor bawaan, oli juga bisa menjadi lebih encer saat digunakan secara terus menerus. Jadi misal anda menggunakan oli SAE 10W-40. Saat mesin terus digunakan, lama kelamaan oli menjadi lebih encer sehingga yang awalnya suara mesin halus menjadi lebih kasar.
Ini berarti anda harus mengganti oli mesin mobil. Sumber https://www.autoexpose.org/