Jobsheet Baterai / Aki - Brosense Jobsheet Baterai / Aki | Brosense

Jobsheet Baterai / Aki

PROSEDUR MELEPAS BATERAI
  1. Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi “OFF”.
  2. Buka tutup tempat baterai atau body pada sepeda motor.
  3. Kendorkan terminal baterai negatif terlebih dahulu dengan kunci yang tepat. Hati-hati jangan meletakkan kunci di atas baterai sebab hal ini sanggup mengakibatkan kekerabatan singkat.
  4. Angkat baterai dari kendaraan tempatkan baterai di dalam kotak plastik / wadah selama melaksanakan pekerjaan dengan baterai, agalah biar elektrolit baterai tidak tumpah atau mengenai anggota tubuh maupun pakaian sebab kandungan asam sulfat pada elektrolit sangat berbahaya.
  5. Bersihkan permukaan baterai dengan air soda / air panas dan memakai kuas, kemudian keringkan dengan lap hingga kering
  6. Bersihkan terminal memakai sikat kawat atau kertas gosok halus.
MENGIDENTIFIKASI BATERAI


Tabel. Identifikasi Baterai
No.
Nama Komponen
Fungsi

1.


2.



Merk: …………………………………….………….
Type baterai: ……………………………………...... (basah/kering)
Teknologi baterai: …………………………........….. (Conventional/AGM/MF/Sealed MF/VRLA)
Code baterai: ………………………………….....…. (beri keterangan)
Kapasitas: …………………………………......…… AH
Tegangan baterai: …………………………........….. Volt



PEMERIKSAAN SECARA VISUAL
Cek bagian-bagian yang tertera pada tabel, isikan kesimpulan kondisi hasil pengamatan dan tindakan yang harus dilakukan.

Tabel. Pemeriksaan Visual Pada Baterai
No.
Bagian Yang Diperiksa

Kondisi
Tindakan
1.
Kotak baterai (retak / bocor / mengembang)



2.
Sel baterai (mengembang / mengkristal / sel rontok)


3.
Terminal baterai dan konektor kabel
(korosi / kendor / kotor)


4.
Jumlah elektrolit (kurang / berlebih / cukup)



5.
Kabel baterai (elastisitas menurun / isolator pecah / isolator terkelupas)


6.
Pemegang baterai (kendor / berkarat / lepas)


7.
Selang pernapasan baterai (tersumbat / salah posisi)




Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi  Jobsheet Baterai / Aki

Gambar : Pemeriksaan Visual Pada Baterai

Prosedur yang dilaksanakan pada investigasi baterai secara visual adalah:
  1. Membersihkan kotak baterai.
  2. Membersihkan terminal baterai.
  3. Periksa ketinggian elektrolit baterai, jumlah elektrolit yang sempurna yaitu antara Upper Level dengan Lower Level, pada baterai tanpa tanda permukaan pelat sel harus tertutup ± 8 mm.
  4. Bila kurang jangan diisi dengan air biasa, isilah dengan air suling atau air accu.
  5. Pasang kembali baterai pada tempatnya, perhatikan posisi pengikatan baterai harus berpengaruh biar baterai tidak goyang ketika kendaraan berjalan atau bekerja, sehingga sanggup retak atau elektrolit tumpah.
  6. Pasang terminal baterai dengan kuat, pemasangan yang berpengaruh akan mengurangi kerugian tegangan pada terminal, panas yang timbul pada terminal ataupun korosi.
  7. Berikan grease atau vet pada terminal baterai sebelum memasang terminal, beri Vet pada kutup dan terminal untuk mencegah karatan. Pasang terminal kasatmata sebelum terminal negatif.
  8. Lindungi terminal baterai positip dengan epilog karet atau isolator guna menghindari kekerabatan pendek.
  9. Baterai yang selalu menerima servis akan memiliki umur yang panjang dibandingkan yang tidak menerima perawatan dengan baik.
PEMERIKSAAN ELEKTROLIT
Langkah melaksanakan pengukuran elektrolit baterai adalah:
  1. Lepas terminal baterai negatif.
  2. Lepas sumbat baterai dan tempatkan dalam wadah biar tidak tercecer.
  3. Masukkan thermometer pada lubang baterai.
  4. Masukkan ujung hidrometer ke dalam lubang baterai.
  5. Pompa hidrometer hingga elektrolit masuk ke dalam hidrometer dan pemberat terangkat.
  6. Tanpa mengangkat hidrometer baca berat jenis elektrolit baterai dan baca temperatur elektrolit baterai.
  7. Catat hasil pembacaan, lakukan hal yang sama untuk sel baterai yang lain.

Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi  Jobsheet Baterai / Aki

Gambar : Pemeriksaan Elektrolit

Tabel. Hasil Pengukuran Berat Jenis Baterai
Sel ke-
Berat Jenis (kg/liter)
Pengukuran Pada Temperatur (⁰C)
Berat Jenis Pada Temperatur 20⁰C (kg/liter)

Tindakan
Sel 1




Sel 2




Sel 3




Sel 4




Sel 5




Sel 6





Berat jenis rata-rata: …………………..…….………. kg/liter (pada temperatur 20 C)
Perbedaan berat jenis antar sel: ……………….......… kg/liter
Tindakan: ……………………………………………………………….


Yang perlu diperhatikan dalam mengukur berat jenis elektrolit ialah temperatur air zuur pada ketika pengecekan. Berat jenis elektrolit baterai berkaitan dengan perubahan temperatur. Berat jenis elektrolit berubah sebesar 0,0007 setiap perubahan 1 ⁰C.

Rumus untuk mengkoreksi hasil pengukuran adalah:

S 20 ⁰C = St + 0,0007 x (t - 20)

Keterangan : 
S 20 ⁰C = berat jenis pada temperatur 20 ⁰C
St = nilai pengukuran berat jenis
t = temperatur elektrolit ketika pengukuran

Tabel. Tindakan Yang Dilakukan Terhadap Hasil Pengukuran Berat Jenis Baterai
Hasil Pengukuran Berat Jenis Baterai
Tindakan

1,280 atau lebih
Tambahkan air suling biar berat jenis berkurang.
1,220 - 1,270
Tidak perlu tindakan.
1,210 atau kurang
Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis. Bila masih dibawah 1,210 ganti baterai.
Perbedaan antar sel
kurang dari 0,040
Tidak perlu tindakan.
Perbedaan berat jenis
antar sel 0,040 atau lebih
Lakukan pengisian penuh, ukur berat jenis. Bila berat jenis antar sel melebihi 0.030, setel berat jenis. Bila tidak sanggup dilakukan, ganti baterai.
Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi  Jobsheet Baterai / Aki
Gambar : Penambahan Elektrolit Pada Baterai

Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi  Jobsheet Baterai / Aki
Gambar : Hubungan Tegangan Dengan Berat Jenis

PEMERIKSAAN TEGANGAN BATERAI
Pada setiap sel baterai menghasilkan tegangan 2,1 volt. Apabila baterai memiliki 6 buah sel maka baterai akan menghasilkan tegangan 12,6 volt. Untuk investigasi tegangan baterai sanggup dilakukan dengan memakai volt meter. Prosedur pengukurannya ialah dengan memasang colok ukur pada terminal baterai dan avometer akan mengatakan tegangan baterai. Disamping itu sanggup juga dilakukan pengukuran tegangan pada masing-masing sel dengan menggunkaan sel tester. Pada sel tester akan terbaca tegangan pada masing-masing sel sehingga sanggup diketahui sel mana yang rusak apabila terjadi kerusakan pada sel baterai.

Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi  Jobsheet Baterai / Aki

Gambar : Pemeriksaan Tegangan Baterai


Tegangan baterai: ……..………………………………… volt
·         Bermuatan penuh: tegangan 13,0-13,2 volt
·         Bermuatan kurang: tegangan < 12 volt
Tindakan: ……………………………………………………………..
*Gunakan tumpuan dari manual book pabrikan sepeda motor



MENENTUKAN ARUS PENGISIAN / CHARGING
Pengisian baterai sanggup dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu:
  • Pengisian Normal
  • Pengisian Cepat
Gambar. Hubungan Berat Jenis Dengan Kapasitas Baterai (Pada berat jenis baterai 1,06 kg/liter, baterai kehilangan 100% dari kapasitasnya)

Pengisian Normal
Pengisian normal ialah pengisian dengan besar arus yang normal, besar arus pengisian normal sebesar 10 % dari kapasitas baterai. Contoh baterai 100 AH maka besar arus pengisian 100 x 10/100 = 10 Amper. Untuk memilih lamanya waktu pengisian sanggup dipakai rumus ibarat berikut :

Waktu Pengisian = Tingkat kehilangan muatan (AH) x 1,2 1,5
                                          Besar arus pengisian

Nilai 1,2 1,5 ialah faktor koreksi terhadap hambatan-hambatan yang ditimbulkan oleh penghantar serta perubahan temperatur akhir pengisian.


Berat jenis rata-rata: …………………..…….……………….... kg/liter (pada temperatur 20 C)
Kapasitas baterai: …………………..…….…………………… AH (lihat spesifikasi pada kotak baterai)
Tingkat kehilangan muatan: ……………………..…….………. AH (lihat grafik diatas)
Besar arus pengisian normal: …………………..…….……….. Amper
Waktu yang diperlukan: …………………..…….…………….. Jam
Tindakan: …………………………………………………………………
*Gunakan tumpuan dari manual book pabrikan sepeda motor


Prosedur pengisian baterai adalah:
  • Membuka ventilasi baterai, dengan tujuan untuk sirkulasi uap elektrolit baterai pada ketika pengisian.
  • Hubungkan terminal kasatmata baterai dengan klem kasatmata charger dan terminal negatif dengan klem negatif charger. Hati-hati jangan hingga terbalik sebab sanggup mengakibatkan kerusakan pada baterai.
Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi  Jobsheet Baterai / Aki

Gambar : Pengisian Dengan Satu Baterai (kiri), Pengisian lebih dari satu baterai secara paralel (tengah), Pengisian lebih dari satu baterai secara seri (kanan)
  • Hubungkan charger dengan sumber listrik 220 volt.
  • Pilih selektor sesuai tegangan baterai, misal baterai 12 volt maka selektor mengarah ke 12 volt.
  • Hidupkan charger dan setel besar arus sesuai dengan kapasitas normal pengisian baterai.
Pengisian dengan satu baterai :
Sesuai dengan arus pengisian normal baterai.
Pengisian lebih dari satu baterai secara paralel :
Besar arus merupakan jumlah arus yang dibutuhkan untuk baterai 1 dan baterai 2. Misalnya untuk mengisi dua baterai 50 AH dibutuhkan arus pengisian sebesar 10% x(2 x50)) = 10 A. Jika mengisi baterai 50 AH dan 40 AH maka diharapkan arus sebesar 10 % x (40+50) = 9 A.
Pengisian lebih dari satu baterai secara seri :
Setel besar arus sesuai dengan kapasitas baterai yang paling kecil. Misalkan besar untuk mengisi dua baterai 50 AH dibutuhkan arus pengisian sebesar 10% x 50 = 5 A. Jika mengisi baterai 50 AH dan 40 AH maka diharapkan arus sebesar yang dipakai 10 % x 40 AH = 4 A.
  • Setel waktu pengisian jikalau charger dilengkapi dengan timer, bila tidak dilengkapi maka catat waktu mulai proses pengisian baterai.
Matikan mesin atau putar kunci kontak pada posisi  Jobsheet Baterai / Aki

Gambar : Panel Penyetelan Timer dan Arus Pada Charger
  • Matikan charger jikalau pengisian telah selesai.
  • Lepas klem negatif terlebih dahulu, jangan dilepas pada ketika kondisi charger masih hidup sebab sanggup mengakibatkan terjadinya percikan bungan api pada terminal dan menimbulkan ledakan pada baterai akhir uap baterai terbakar.
  • Pasang papan peringatan pada kawasan yang dipakai untuk pengisian. Ventilasi pada ruang pengisian harus cukup, untuk menghidarai meningkatnya kosentrasi hidrogen pada ruangan, sehingga potensi menimbulkan ledakan atau kebakaran.

Pengisian Cepat

Prosedur pengisian cepat hampir sama ibarat pengisian normal. Pengisian cepat ialah pengisian dengan arus yang sangat besar. Besar pengisian dihentikan melebihi 50% dari kapasitas baterai, dengan demikian untuk baterai 100 AH, besar arus pengisian dihentikan melebihi 50 A.
Untuk memilih besarnya arus pengisian cepat sanggup memakai rumus:

Arus pengisian A = Tingkat kehilangan muatan (AH)
                                           1 + waktu pengisian

Waktu pengisian yang tersedia 0,5 – 1 jam


Waktu yang ditentukan: …………………..…….……………….. Jam
Besar arus pengisian cepat: ……………………..…….……….. Amper
Tindakan: …………………………………………………………………
*Gunakan tumpuan dari manual book pabrikan sepeda motor


Pengisian baterai yang baik akan ditandai dengan munculnya gelembung-gelembung udara dari dalam sel baterai. Frekuensi gelembung udara tersebut bergantung pada besar kecil arus pengisian. Disamping itu berat jenis elektrolit juga akan berubah sesuai dengan kenaikan tegangan pada baterai.
Quick-charging (pengisian dengan cepat) hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat; lebih baik melaksanakan pengisian dengan pelan.

PEMERIKSAAN KEBOCORAN ARUS

Adanya kebocoran arus listrik mengakibatkan baterai mengalami pengosongan, sehingga bila kendaraan usang tidak dipakai maka energi listrik yang tersimpan pada baterai sanggup berkurang cukup banyak sehingga mesin sulit dihidupkan.

Gambar. Pemeriksaan Kebocoran Baterai


Gambar. Pemeriksaan Kebocoran Arus ke Body Baterai

Langkah untuk menyidik kebocoran arus listrik ialah sebagai berikut:
  1. Matikan seluruh beban kelistrikan.
  2. Lepas kabel baterai negatif.
  3. Pasang amper meter dengan skala ukur 35 mA.
  4. Baca hasil pengukuran besar kebocoran arus dihentikan melebihi 20 mA.
  5. Kebocoran arus listrik sanggup pula terjadi ke body baterai (case drain), penunjukan yang baik ialah 0 volt, dan tegangan dihentikan melebihi 0,5 volt.


Hasil investigasi kebocoran baterai: ………………………………………….……….. mA
Hasil investigasi kebocoran  arus ke body baterai: ……………………..…….……….. mA
Tindakan: …………………………………………………………………
*Gunakan tumpuan dari manual book pabrikan sepeda motor


PEMERIKSAAN DENGAN BEBAN
Pemeriksaan baterai dengan beban dilakukan memakai battery load tester. Pemeriksaan dilakukan dengan cara memberi beban baterai sebesar 3 kali kapasitas baterai selama 15 detik. Bila tegangan baterai sama dengan atau lebih dari 9,6 V berarti baterai masih baik, bila tegangan baterai 6,5V – 9,6 V baterai perlu diisi beberapa saat, bila tegangan kurang dari 6,5 V ganti baterai sebab kemungkinan ada sel baterai yang sudah rusak.


Gambar. Pengetesan Baterai Dengan Beban

Prosedur pengujian:
  1. Pasang tester beban ibarat terlihat pada gambar.
  2. Beri beban pada baterai dengan memutar pengontrol hingga ampermeter mengatakan arus sebesar 3 kali kapasitas baterai (misal kapasitas baterai 100AH maka beban arus sebesar 300 Amper).
  3. Pertahankan beban tersebut minimal 15 detik.
  4. Baca besarnya tegangan baterai pada Load tester. Apabila tegangan baterai mencapai minimal 9,6 volt, baterai masih baik.
Tabel. Perbandingan Temperatur Elektrolit dengan Tegangan Minimun dengan Beban
Temperatur Elektrolit (⁰C)

Tegangan Minimum Dengan Beban (Volt)
Lebih dari 21
9,6
16
9,5
10
9,4
4
9,3

Hasil pengujian dengan beban: ………………………… Volt
Tindakan: …………………………………………………………………




Sumber http://code-m2.blogspot.com/

Related Posts